Selasa, 12 November 2019

Selektif memilih informasi


Di era digital dan informasi ini mudah sekali informasi didapatkan. Mulai bagun pagi sampai menjelang tidur istirahat malam banyak sekali informasi yang masuk dalam memori kita. Hal ini sangat kontras dengan 10 atau 15 tahun lalu saat internet belum tersebar dan diadaptasi dengan sistem seluler seperti saat ini. Bahkan pada tahuan 1980 an sampai 1990 an informasi atau berita hanya didominasi oleh media seperti radio, televisi koran dan majalah tertentu saja.

Zaman sudah berubah seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi. Di era derasnya informasi ini kita harus pandai pandai memilih dan memilah informasi yang kita baca. Dalam islam ada prinsip yang harus kita pegangi dalam menerima informasi atau kabar berita. Tersurat dalam al Qur’an surat al hujurat ayat 6 yang artinya “hai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti”.

Dalam ayat diatas tidak perlu memperdebatkan term siapa yang dimaksud dengan orang fasik. Ayat ini harus ditekankan pada perintah “maka periksalah dengan teliti”. Sebagai  lanjutan ayat diatas agar kita semua tidak tertimpa musibah dan tidak terjadi penyesalan setelah mendapatkan informasi yang kita terima. Ini adalah panduan ilahi dalam menerima informasi dari seseorang.

Tindakan individu atau kelompok sosial seringkali cara berfikir dan tindakan dipengaruhi informasi yang didapat. Berbahagialah seseorang yang mendapatkan informasi baik dan benar. Sebaliknya celakalah seseorang yang selalu mendapatkan informasi yang tidak benar atau hoax.
Ada beberapa tips agar kita selektif dalam menerima informasi atau berita. Pertama, apa pentingnya informasi untuk kita. Sebagai orang yang ingin berhasil tentunya harus fokus pada apa yang ingin kita capai. Termasuk dalam menyerap informasi. Misal kita seorang guru berarti harus up to date persoalan informasi terbaru tentang guru dan pendidikan. bukan malah meng up to date merk tas yang dipakai artis terkenal tanah air. Kedua, memperhatikan media . Banyak sekali media berita yang selalu bertebaran. Seringkali media penyedia informasi atau berita tidak bertujuan mencerahkan masyarakat pembaca namun dengan tujuan bisnis dan profit semata. Oleh karena itu pembaca harus mencari media yang kredibel dan otoritatif yang sudah teruji.
Ketiga, memperhtikan narasumber informasi. Jika kita menerima informasi cermti dulu informanya. Seringkali berita menyebut sembernya secara anonim, tanpa nama yang jelas. Banyak informasi atau berita hanya memanfaatkan emosional pembaca. Keempat. Dalam situasi apa informasi itu muncul. Waktu termasuk menjadi pertimbangan dalam menerima informasi atau kabar. Pernyataan tidak akan lepas dari ruang dan waktu. Pernyataan seseorang itu terjadi bersamaan dengan peristiwa apa di sekitarnya. Peristiwa yang sering kali orang berbeda pendapat adalah peristiwa kampanye presiden hingga pilihan Kades. Bagi pembaca berita tentu harus ekstra hati hati dalam menyikapi ini semua.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost