Jumat, 25 Mei 2012

Kurikulum Pelatihan Kader Dasar

A. Pengertian
Pelatihan kader dasar (PKD) merupakan pengkaderan formal basic ke dua. Pada fase ini persoalan doktrinasi niai-nilai dan visi PMII, penanaman loyalitas dan militansi gerakan, diharapkan sudah tuntas.
B. Model pendekatan
Karena persoalan doktrinasi nilai, ideology visi-misi PMII yang sudah tuntas, sehingga pendekatan doktrinasi sudaj tidak diperlukan dalam lagi dalam pelatihan kader dasar kedua ini. Tetapi pendekata yang harus dipakai adalah dengan pendekatan partisipatoris aktif, sehingga perana semua unsure yag terlibat dalam pelatihan sangat mempengaruhi terjadinya dinamika dan dialektika selama proses pelatihan berjalan.
C. Tujuan target
Secara garis besar PKD ini bertujuan untuk membekali kader dengan kemampuan-kemampuan praksis dengan pijakan teori dan pengetahuan. Karena itu tujuan dan tarjet yang harus dicapai pada fase ini adalah:
a) tertanamnya keyakinan dan komitmen terhadap dunia gerakan.
b) Penguasa terhadap prinsip-prinsip
D. Kurikulum
Sesi I
Bina suasana
a. Tujuan
Peserta, panitia, dan fasilitator mengetahui semua komponen yang terlibat dalam pelatihan sehingga dapat mengenali dirinya sendiri dan teman epelatihannya, sehingga dapat terbina suasan pelatihan yang penuh keakraban dan kebersamaan diantara semua komponen tersebut. Disepakatinya beberapa aturan main selama pelatihan berlangsung, baik kewajiban, hak dan kekhawatiran-khawatiran yang akan terjadi selama pelatihan berlangsung.
b. Pokok bahasan
1) perkenalan
2) penyususnan, harapan, dan kekhawatiran dari peserta, panitia dan fasilitator.
3) Citra diri peserta.
4) Kontrak belajar.
c. Bahan-bahan
1) kertas kecil secukupnya.
2) Spidol
3) Kertas plano
d. Metode
1) role playing
2) brainstorming
e. Proses kegiatan
1) panitia/ fasilitator membuka sesi dengan memperkenalkan identiytas dirinya, dan meminta tiap-tiap peserta untuk memperkenalkan dirinya “identitas” dan pengalaman dirinya yang dibantu dengan role playing.
2) Fasilitator meminta tiap-tiap peserta untuk mengungkapkan harapn-harapannya selama mengikiti seluruh rangkaian atau proses pelatihan ini serta kekhawatiran-kekhawatiran yang ditakutkan akan terjadi.
3) Fasilitator meminta tiap-tiap peserta untuk menyebutkan hal-hal yang diperlukan atau dilakukan demi tertib, lancar, dan suksesnya proses pelatihan ini.
4) Fasilitator mendorong terjadinya kesepakatan anatara peserta tentang perlunya tatatertib pelatihan.
5) Seluruh peserta mensepakatu selyuruh tatatertib pelatihan.
f. Waktu
Pada waktu bina suasana ini memerlukan waktu selama 120 menit.
Sesi II
Aswaja sebagai manhaj al fikr
1. tujuan
a) peserta mampu memahami dan merekontruksi, sejarah perkembangan pemikiran –pemikiran islam sejak zaman nabi hingg sekarang.
b) Peserta mampu memahami proses kemunculan pemikiran-pemikiran islam sebagai sebuah pengetahuan (teori) dan konstruksi global.
c) Peserta mampu memahami aswaja sebagai metodologi berfikir dalam upaya memahami ajaran-ajaran islam dan landasan gerakan sebagai upaya untuk menemukan posisi gerakan PMII dalam konteks local-nasional dan global.
2. pokok bahasan
a. pengaruh sosio-historis-kultural bangsa arab dan bangsa-bangsa lain terhadap perkembangan pemikiran Islam
b. latar belakang ekonomi-sosial-politik pemerintahan Islam zaman awal terhadap proses pelembagaan madzab dalam Islam.
c. Aswaja sebagai Manhaj al fikr
3. bahan-bahan
a) spidol/karur tulis
b) papan tulis/ kertas plano
c) makalah/materi ceramah
4. metode
a) Ceramah/presentasi
b) Dialog (Tanya jawab)
c) Diskusi kelompok
5. waktu
240 menit dibutuhkan untuk memberikan kepahaman pada peserta pelatihan.
6. proses kegiatan
a) Moderator/fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini;
b) Narasumber/fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini;
c) Dialog dan/ atau klarifikasi;
d) Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok

Sesi III: ISLAM DAN TEOLOGI PEMBEBASAN
1. Tujuan
a) peserta memahami latar belakang kemunculan teologi pembebasan dalam perspektif amar makruf nahi munkar
b) peserta memiliki sense-gerakan terhadap kenyataan empiris dalam konteks local-nasional maupun global
c) peserta menginternalisasi dan mengimplementasikan prinsip dan nilai-nilai egalitarianisme dan universalitas Islam.
2. Pokok bahasan
a) Latar belakang kemunculan teologi pembebasan dan perspektif terhadap perubahan.
b) Hakikat amar ma’ruf nahi munkar dalam konteks perubahan social.
c) Nilai-nilai egaliatarianisme sebagai nilai tertinggi dalam perubahan social.
3. Bahan-bahan
a) Spidol
b) kertas plano
c) makalah
4. Metode
a) ceramah
b) dialog
c) diskusi kelompok
5. Proses kegiatan
a) moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
b) Narasumber atau fasislitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini
c) Dialog dan atau klarifikasi
d) Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
6. Waktu
120 Menit merupakan waktu yang dibutuhkan dalam memahami Islam dan teologi pembebasan.
Sesi IV
PARADIGMA PMII
1. Tujuan
Peserta memahami paradigma gerakan PMII dan menjadikan sebagai metodologi berfikir dan gerakan serta dalam mengimplementasikanya dalam prilaku, sikap, dan kehidupan pribadi, berorganisasi dan berdialektika dalam pergerakan.
2. Pokok bahasan
a) membaca realitas gerakan dan keindonesian sebagai landasan epistemology paradigma gerakan.
b) Filosofi paradigma PMII
c) Rumusan paradigma sebagai strategi gerakan
d) Internalisasi dan implementasi gerakan dalam kehidupan pribadi dan organisasi
3. Bahan-bahan
a) spidol
b) kertas plano
c) makalah
4. Metode
a) ceramah
b) dialog
c) diskusi
5. Proses kegiatan
a) moderator fasilitator membuka sesi dengan menjelaskan secara umum tentang materi.
b) Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi
c) Dialog dan klarifikasi
d) Diskusi kelompok dan diskusi pleno
6. Waktu
Pada pembahasan materi ini memerlukan waktu selama 240 menit.
Sesi V
ANALISIS SOSIAL
1. Tujuan
a) peserta mampu memahami realitas masyarakat sebagai landasan analisa dalam perspektrif local-nasional dan global .
b) peserta mampu memahami prinsip-prinsip dan model analisa untuk menentukan strategi dan posisi PMII sebagai organisasi pergerakan
2. pokok bahasan
a) realitas masyarakat
b) prinsip dan model analisa social
c) fungsi analisa social untuk menentukan posisi dan strategi gerakan.
d) Perangkat-perangkat analisa social.
3. bahan-bahan
a) spidol
b) kertas plano
c) makalah
4. metode
a) ceramah
b) dialog
c) diskusi kelompok
d) role playing
5. proses kegiatan
a) moderator atau fasilitator membuka sesis ini.
b) Moderator atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan pada materi ini.
c) Dialog atau klarifikasi
d) Diskusi kelompok
6. waktu
pada sesi ini memerlukan waktu 240 untuk pemahan peserta pelatihan.
Sesi VII
ANALISA WACANA
1. Tujuan
2. Pokok bahasan
3. jhjjp jhjjp
4. kuhp
b) peserta mamou memahami alur dan nalar dari setiap kemunculan wacana
c) pesert mampu memahami tekhnik membaca wacana
d) peserta mampu memahami pada apa dibalik wacana-wacana tersebut.
Pokok bahasan
1. Bahan-bahan
7. Metode
8. Proses kegiatan
9. Waktu

Rabu, 09 Mei 2012

PROSEDUR PENERBITAN MAJALAH

Cara Menerbitkan Majalah
1.      Ada wadah/media ---VISI
2.      Terbentuk tim kerja (Redaksi)
3.      Tersedia dana untuk biaya cetak/ongkos pelaksanaan penerbitan.
4.      Tersedia sarana dan prasarana (computer, tempat kerja, kamera)
5.      Punya calon pembaca atau pasar yang menjadi konsumen.
6.      Punya target waktu sejak perencanaan sampai majalah ada ditangan pembaca.

Dimulai Dari Rapat Redaksi
1.      Bersama-sama menyumbang ide untuk dapat  “apa tema utama/tema besar/tema luas/tema mendalam penerbitan kali ini dan memberi alasan atau pertimbangan mengapa tema tersebut dipilih.
2.      Bersama menyumbang ide-ide lain karena di dalam suatu terbitan majalah ada dua tema yaitu: diutamakan dan yang tidak diutamakan.
3.      Memikirkan rubrik-rubrik.
4.      Membagi tugas.
5.      Menetapkan jangka waktu kerja di lapangan.

Cara Kerja Wartawan
1.      Seorang wartawan menerima tugas dari Ketua Redaksi untuk melakukan liputanatau untuk menulis tentang satu topic.
2.      Memetakan topic tersebut (dimana lokasi liputan, siapa yang dapat dihubungi,membaca sumber terkait untuk memperkaya liputan, kapan waktu liputan)
3.      Mempersiapakan alat (kamera, kendaraan, alat perekam suara, buku catatan,daftar hal yang ingin diketahui, no HP informan, peta perjalanan, prediksi waktukerja)
4.      Di lapangan (mencatat, memotret, bertanya, melihat, merasakan,mengutip pendapat orang-orang), mencatat dilakukan dengan rinci dan  detail. Jangan hanya mengandalkan alat perekam. Bertanya banyak. Gali banyak informasi dari narasumber (segala hal yang terkait dengan dia: rumah,keluarga, kendaraan, kekayaan yang tampak –mobil, jam tangan, HP, kosmetik,pakaian dll.—pendidikan, hobi, pandangan hidup dll)

Lebih detil lakaukan hal-hal ini
1.      Catat segala hal dengan rinci.
2.      Jika ragu-ragu tanya ulang
3.      Tanyakan setiap hal yang tidak diketahui (nama tanaman mislanya, ataucara mengolah suatu ramuan, cara melakukan suatu praktik)
4.      Bikin foto minimal 20 “klik”
5.      Cek foto
6.      Minta dokuem terkait yang dimilik narasumber yang ada kaitannya denganliputan dan topic wawancara.
7.      Kembangkan liputan di lapangan (temukan tema terkait, tema yagbertentangan dll)


Setelah Liputan
1.      Ingat apa yang didapat
2.      Mulai buka hasil liputan (putar rekaman, lihat foto, lihat catatan)
3.      Salin catatan dalam bentuk tulisan teratur.
4.      Ceritakan kembali secara tulisan apa yang ada dalam rekaman.
5.      Pilah-pilah isi catatan anda (informasi keluarga, informasi alam, informasiopini, informasi sejarah, informasi tambahan, informasi pendukung,informasi lepas, informasi mistik, informasi yang off record, dll.)
6.      Perhatikan mana informasi yang paling banyak anda punya dan andadapat.
7.      Perhatikan mana kira-kira informasi yang paling lucu, unik, menarik,dramatis, konyol, benar-benar baru, mengejutkan.
8.      Menulis draft, tulis kasar dengan tanpa pertimbangan.
9.      Baca kembali draft. Perbaiki. Perkaya. Tambahi. Kurangi
10.  Edit bahasa
11.  Baru bikin judul
12.  Sampai anda merasa puas.
13.  Lihat foto dan pilih yang bagus menurut anda. Paling satu atau dua.
14.  Foto bagus: cahaya cukup, memberi kesan tertentu, komposisiseimbang, merekam apa yang ingin direkam, fokus/tidak blur, tidakmerugikan subjek foto.
15.  Menyetor hasil liputan kepada sekretaris redaksi atau redaksi pelaksana (viaemail/langsung dalam rupa kopi keras/soft copy.

KEMAMPUAN YANG HARUS DIASAH
1.      MENULIS
2.      BERKONTAK DENGAN NARASUMBER
3.      MELIHAT REALITAS/MENGENALI REALITAS
4.      MEMILIH PERISTIWA/TOPIK YANG BERNILAI BERITA
a.       Kolosal
b.      Langka/unik
c.       Gejala alam
d.      Criminal
e.       Prestasi/perjuangan hidup
f.       Menyangkut kepentingan banyak orang
g.      Kebijakan baru/politik
h.      Seks
i.        Mistik/gaib
j.        Penemuan baru
k.      Gaya hidup
l.        Adat/tradisi
m.    Seni
n.      buku

MENULIS SUATU LAPORAN BERGAYA JURNALISTIK
1.      Berita langsung
2.      Berita kisah
3.      Narasi.deskripsi
4.      Mengutip kata-kata narasumber atau buku, film, lagu, pamphlet
5.      Gaya bahasa (pilihan kata, metaphor/berbahasa kiasan/bahasa kreatif)
6.      Membuat judul laporan (singkat dan jelas dan mencerminkan isi.
7.      beritalangsung, mengundang rasa ingin tahu, simbolis, berkiasan
8.      berita kisah/wawancara

http://www.scribd.com/ 

GERIMIS TAJAM DI BULAN JANUARI

mendung kelabu menitikan gerimis
gerimis tajam menghujam jantungku
tersungkur lemah  dan tak berdaya

gerimis itu datang sangat kencang
sekencang badai di padang pasir
jiwa kecil ini tak berdaya untuk bangkit



cinta fobia



Gemuruh ombak ditengah ladang ...
Semilir angin ditengah lautan ...
Cahaya sang bintang menerangi malam ...


Sang rembulan pudar akan terangnya siang ...
Semua sirna tinggal harapan ...
Ta' ingin semua sirna tanpa alasan ...


Karena cinta bukanlah sebuah permainan ...
Cinta yang dulu pernah kau hancurkan ...
Kini menjadi sebuah trauma yang begitu mendalam ...

Diberdayakan oleh Blogger.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost