This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Selasa, 12 November 2019
Selektif memilih informasi
19.42
Anang Romli, M.Pd.
No comments
Di
era digital dan informasi ini mudah sekali informasi didapatkan. Mulai bagun
pagi sampai menjelang tidur istirahat malam banyak sekali informasi yang masuk
dalam memori kita. Hal ini sangat kontras dengan 10 atau 15 tahun lalu saat
internet belum tersebar dan diadaptasi dengan sistem seluler seperti saat ini.
Bahkan pada tahuan 1980 an sampai 1990 an informasi atau berita hanya
didominasi oleh media seperti radio, televisi koran dan majalah tertentu saja.
Zaman
sudah berubah seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi. Di era derasnya
informasi ini kita harus pandai pandai memilih dan memilah informasi yang kita
baca. Dalam islam ada prinsip yang harus kita pegangi dalam menerima informasi
atau kabar berita. Tersurat dalam al Qur’an surat al hujurat ayat 6 yang
artinya “hai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa berita, maka periksalah dengan teliti”.
Dalam
ayat diatas tidak perlu memperdebatkan term siapa yang dimaksud dengan orang
fasik. Ayat ini harus ditekankan pada perintah “maka periksalah dengan teliti”.
Sebagai lanjutan ayat diatas agar kita
semua tidak tertimpa musibah dan tidak terjadi penyesalan setelah mendapatkan
informasi yang kita terima. Ini adalah panduan ilahi dalam menerima informasi
dari seseorang.
Tindakan
individu atau kelompok sosial seringkali cara berfikir dan tindakan dipengaruhi
informasi yang didapat. Berbahagialah seseorang yang mendapatkan informasi baik
dan benar. Sebaliknya celakalah seseorang yang selalu mendapatkan informasi
yang tidak benar atau hoax.
Ada beberapa
tips agar kita selektif dalam menerima informasi atau berita. Pertama,
apa pentingnya informasi untuk kita. Sebagai orang yang ingin berhasil tentunya
harus fokus pada apa yang ingin kita capai. Termasuk dalam menyerap informasi.
Misal kita seorang guru berarti harus up to date persoalan informasi
terbaru tentang guru dan pendidikan. bukan malah meng up to date merk
tas yang dipakai artis terkenal tanah air. Kedua, memperhatikan media .
Banyak sekali media berita yang selalu bertebaran. Seringkali media penyedia
informasi atau berita tidak bertujuan mencerahkan masyarakat pembaca namun
dengan tujuan bisnis dan profit semata. Oleh karena itu pembaca harus mencari
media yang kredibel dan otoritatif yang sudah teruji.
Ketiga, memperhtikan narasumber informasi. Jika kita menerima informasi
cermti dulu informanya. Seringkali berita menyebut sembernya secara anonim,
tanpa nama yang jelas. Banyak informasi atau berita hanya memanfaatkan
emosional pembaca. Keempat. Dalam situasi apa informasi itu muncul.
Waktu termasuk menjadi pertimbangan dalam menerima informasi atau kabar.
Pernyataan tidak akan lepas dari ruang dan waktu. Pernyataan seseorang itu
terjadi bersamaan dengan peristiwa apa di sekitarnya. Peristiwa yang sering
kali orang berbeda pendapat adalah peristiwa kampanye presiden hingga pilihan
Kades. Bagi pembaca berita tentu harus ekstra hati hati dalam menyikapi ini
semua.
Memimpin Dakwah Islam
19.34
Anang Romli, M.Pd.
No comments
Pesantren bukan
hanya lembaga yang bergerak dalam bidang pengajaran dan pendidikan agama islam
saja. Pesantren tidak hanya mengajarkan keteladanan kepada santri yang sedang
dan tinggal di asrama pesantren saja. Namun, pesantren lebih dari semua itu.
Pesantren
adalah rujukan masyarakat dalam memecahkan permasalahan permasalahan sosial.
Pesantren merupakan rujukan otoritatif dalam keagamaan maupunn sosial. bersifat
informal artinya tidak mempunyai kebijakan formal untuk menjadi hukum positif.
Namun sebagai support moral-budaya.
Pesantren
disebut sebut sebagai lembaga otentik asal nusantra. Keberadaan pesantren sudah
berabad abad lamanya. Banyak alumnus yang kemudian menjadi orang orang
berpengaruh di tengah tengah masyarakat. Mereka bergumul dengan kelompok
kelompok masyarakat dengan berbagai latar belakang. Mereka menjadi pionir di
tengah tengah mayarakat yang majemuk berbeda beda baik dari segi suku, budaya,
agama, bangsa, keyakinan, idiologi dll,. Dalam pergumulan tersebut mereka tidak
mengorbankan idealismenya, tidak mengorbankan akidahnya melainkan mempengaruhi
masyarakat di sekelilingnya untuk menjadi lebih baik melalui ajakan ajakan bil
hikmah.
Sebaliknya. Di
sisi lain para alumni pesantren pasca belajar di sana dan telah berbaur dengan
masyarakat umum tidak sedikit yang mengikuti arus. Mereka terlena akan nilai
nilai dan tradisi yang diteladankan oleh kiai dan ulama di pesantren karena
jauhyna jangkauan ruang dan waktu serta kuatnya pengaruh lingkungan.
Selain tugas
utama di internal pesantren juga mempunyai tugas yang tidak kalah penting.
Tugas ini selanjutnya kami sebut sebagai tugas pesantren di ruang publik. Yaitu
pertama, counter atas dakwah yang merugikan agama islam. Kedua,
memberikan pencerahan atas fenomena yang terjadi di masyarakat. Baik fenomena
keagamaan maupun sosial yang berhubungan dengan masyarakat.
Dari fenomena
dan tugas pesantren diatas kiranya perlu suatu media untuk memelihara dan
menarasikan nilai nilai dan tradisi pesantren secara lebih luas strategis.
Adapun urgensi keberadaan media pesantren adalah pertama, menggali dan
mempublikasikan tradisi dan budaya pesantren. Karena rentang waktu yang sangat
jauh dengan keberadaan kita saat ini pesantren mempunyai bentuk keragaman
sesuai ruang dan waktu. Di sana ada nilai dan tradisi yang sama yakni
pengajaran dan keteladanan. publikasi merupakan sarana komunikasi antar
individu para santri, sarana komunikasi antar pesantren dan sarana komunikasi
santri atas problema kekinian.
Kedua, sebagai sarana dakwah. Di tengah derasnya arus tehnologi dan
informasi masyarakat kadang dibuat bingung atas berita berita yang beredar.
Saat ini informasi tidak hanya diperoleh dari satu atau dua macam media. Banyak
sekali media media yang tersedia dengan berbagaimacam konten di dalamnya. Mulai
dari media yang klasik di lingkungan kita radio, televisi, koran cetak, majalah
cetak hingga yang berbasis internet. Media berbasis internet sangat banyak
sekali situs berita online, youtube, media sosial semunya menyediakan konten
berita yang begitu cepat perubahanya.
Dari jenis dan
ragam media yang banyak dan sudah berkembang tidaklah afdol kalau belum
menyajikan konten dakwah islam. Namun sayang sekali media dengan pengaruh yang
luas dan masif terkadang tidak mampuh menyajikan wajah islam yang sebenarnya.
Bahkan lebih ironis lagi dakwah islam untuk kepentingan kepentingan non
subtansial dakwah islam. Dari sini kami meyakini pesantren merupakan lembaga
kredibel dalam hal agama dan sosial harus memimpin dakwah islam.
Dari fonomena
dan latar belakang diatas kami mempunyai kepedulian untuk menggalang dan
berinisiatif mendirikan suatu media pesntren. Dengan maksud untuk menjaga
silaturrahim dan komunikasi, dakwah islam serta menyebarluaskan tradisi tradisi
keilmuan khas pesantren untuk membangun umat muslim dan bangsa indonesia.
tulisan editorial dimuat di Majalah Pesantren Kranji edisi November 2019
Sabtu, 24 Agustus 2019
Road to good Investment 5
12.01
Anang Romli, M.Pd.
1 comment
Lama gak up date tulisan terkait
belajar investasi. Setelah saya buka rekening sekuritas di indoprimier serta
memperbaiki administrasi saya beli buku trading saham pemula. E-book dua jilid
dari mentor saham elhezekia sabbat owner situs sahamgain.com asal malang. Melalui
buku buku yang sudah saya beli saya belajar dan memberanikan diri untuk memulai
investasi di saham. Melalui grup facebook saya pantau perkembangan pasar saham
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampai saat ini saya masih belajar
otodidak belajar saya dengan mentor saham melalui buku yang disusun dan grup
facebook yang didirikian oleh elhezekia sabbat asal kota malang ini. Selain itu
grup grup yang lain juga saya pantau situs situs youtube juga saya pantau hanya
sekedarnya saja.
Oh iya perkembangan saya terkait
saham hari ini saya sudah lumayan faham, hanya saja skill yang perlu dilatih
dari awal lagi. Untuk praktik transaksi sudah saya lakukan beberapa kali. Pertama
kali saya mencoba transaksi di saham SCMA emiten trading salah satu anak
usahanya adalah SCTV. Transaksi ini saya bertujuan untuk mendapat profit RP.
100; per lembar saham. Namun tidak sesuai perkiraan. Sampai saat ini hampir dua
bulan nyangkut di sono.
Dari sini saya masih berkesimpulan
saya belum bisa praktik tading jangka pendek karena masih banyak skill skill
yang belum saya kuasai. Lantas apakah saya berhenti di sini??? Tentu tidak saya
ingin tetap bertahan di saham sampai saya mempunya kemampuan profit di saham
secara konsisiten. Masih banyak tahapan demi tahapan pengetahuan, skill yang
belum saya lalui. Artinya saha harus tetap belajar dan berlatih terkait saham.
Untuk saat ini saya tetap belajar
dan bertransaksi di saham tetapi bukan praktik trading jangka pendek, namun
saya gunakan transaksi untuk investasi atau jangka panjang. Memang benar apa
yang dikatakan mentor saya trading saham itu tidak mudah. Tidak semudah yang
kita banyangkan. Bahkan ada riset 80% Orang gagal mempraktiikan ilmu trading
dan investasi saham. Semoga saya termasuk yang 20%.
Sabtu, 02 Maret 2019
Road to good Investment 4
05.40
Anang Romli, M.Pd.
No comments
Ruang belajar itu
Ibarat kata, mulai beberapa bulan lalu atau sudah hampir satu tahun saya mencari tempat untuk belajar. Iya karena belajar membutuhkan tempat yang pas. Selain itu mentor yang tepat. Sebelum saya mempraktikkan skill saya maka saya harus faham betul seluk beluk skill tersebut.
Setelah saya sadar bahwa jalan untuk finansial freedom salah satunya adalah menjadi investor. Awal mula saya menggali informasi tentang investasi adalah bitcoin. Bitcoin adalah salah satu instrumen trading dan investasi. Namun lebih jauh saya telusuri, bitcoin tidaklah cocok untuk instrumen investasi melainkan instrumen spekulasi.
Bermula dari pelacakan dengan kata kunci Investasi bitcoin maka di disana banyak kata dan peristilahan yang beragam. Dari beberapa istilah tersebut kemudian satu persatu saya sedikit mendalami seluk beluknya. Di sumber lain saya juga telusuri bahwa telah banyak pakar dan pelaku interpreneur yang telah menjelaskan Investasi dan instrumenya. Hal ini bisa dicari melalui Internet, baik Google, youtube dan Fanpage Facebook, dll.
Melalui Google tepatnya website kita banyak tau soal istilah Investasi. Di sana kita bisa mencari informasi yang kita inginkan. Dengan youtube kita bisa mendengarkan presentasi dan pengalaman para pelaku interpreneur. Sebut saja di youtube ini ada Ryan filbert yang telah Malang melintang di dunia Investasi dan pasar modal ada lagi Tomy yu dari JXPro adalah candra putra dari Success Bifore 30 (SB30) Mereka memberi andil dalam pemahaman saya tentang finansial, pasar modal, Investasi interpreneur dan terutama motivasi sukses.
Apakah selesai? Belum. karena saya blum mendapatkan ruang kelas untuk belajar. Ibaratnya saya hanya 'nguping' karena ciri belajar belum saya penuhi.
Pencarian saya tiba pada Fanpage Facebook. Sejurus kemudian saya mencari grup grup dan Fanpage. Saya gabung dan saya klik tombol like. Dari sekian FP dan grup ada yang bikinan sekuritas ada yang saya anggap iseng iseng sekelompok Facebooker dari kalangan trader saham. Namun ada satu grup yang saya anggap baik. Founder grup ini adalah Praktisi di bidang pasar modal yang mau berbagi ilmu dengan anggota grup.
Founder dan admin yang selalu aktif saya anggap guru. Materi dan buku buku yang diposting adalah kurikulumnya. Maka grup itu adalah ruang kelas belajar. Maka grup itu adalah kelas pertama saya belajar tentang investasi dan pasar modal.
Widhe Sendangharjo Brondong, 02 Maret 2019
Ibarat kata, mulai beberapa bulan lalu atau sudah hampir satu tahun saya mencari tempat untuk belajar. Iya karena belajar membutuhkan tempat yang pas. Selain itu mentor yang tepat. Sebelum saya mempraktikkan skill saya maka saya harus faham betul seluk beluk skill tersebut.
Setelah saya sadar bahwa jalan untuk finansial freedom salah satunya adalah menjadi investor. Awal mula saya menggali informasi tentang investasi adalah bitcoin. Bitcoin adalah salah satu instrumen trading dan investasi. Namun lebih jauh saya telusuri, bitcoin tidaklah cocok untuk instrumen investasi melainkan instrumen spekulasi.
Bermula dari pelacakan dengan kata kunci Investasi bitcoin maka di disana banyak kata dan peristilahan yang beragam. Dari beberapa istilah tersebut kemudian satu persatu saya sedikit mendalami seluk beluknya. Di sumber lain saya juga telusuri bahwa telah banyak pakar dan pelaku interpreneur yang telah menjelaskan Investasi dan instrumenya. Hal ini bisa dicari melalui Internet, baik Google, youtube dan Fanpage Facebook, dll.
Melalui Google tepatnya website kita banyak tau soal istilah Investasi. Di sana kita bisa mencari informasi yang kita inginkan. Dengan youtube kita bisa mendengarkan presentasi dan pengalaman para pelaku interpreneur. Sebut saja di youtube ini ada Ryan filbert yang telah Malang melintang di dunia Investasi dan pasar modal ada lagi Tomy yu dari JXPro adalah candra putra dari Success Bifore 30 (SB30) Mereka memberi andil dalam pemahaman saya tentang finansial, pasar modal, Investasi interpreneur dan terutama motivasi sukses.
Apakah selesai? Belum. karena saya blum mendapatkan ruang kelas untuk belajar. Ibaratnya saya hanya 'nguping' karena ciri belajar belum saya penuhi.
Pencarian saya tiba pada Fanpage Facebook. Sejurus kemudian saya mencari grup grup dan Fanpage. Saya gabung dan saya klik tombol like. Dari sekian FP dan grup ada yang bikinan sekuritas ada yang saya anggap iseng iseng sekelompok Facebooker dari kalangan trader saham. Namun ada satu grup yang saya anggap baik. Founder grup ini adalah Praktisi di bidang pasar modal yang mau berbagi ilmu dengan anggota grup.
Founder dan admin yang selalu aktif saya anggap guru. Materi dan buku buku yang diposting adalah kurikulumnya. Maka grup itu adalah ruang kelas belajar. Maka grup itu adalah kelas pertama saya belajar tentang investasi dan pasar modal.
Widhe Sendangharjo Brondong, 02 Maret 2019
Sabtu, 23 Februari 2019
Road to good Investment (3)
08.48
Anang Romli, M.Pd.
No comments
Pada tahap ini sudah ada kesadaran baru. pada hari ini sudah ada keputusan baru. Saya mulai mempunyai keputusan untuk membuka sekuritas di Indoprimier dengan membuka rekening Bank Mandiri. Melalui searching Google saya menemukan artikel yang bagus tentang ulasan sekuritas yang cocok.
Sekuritas di Indonesia banyak sekali jumlahnya. ada sekitar ratusan sekuritas. Namun dalam artikel ini ada ulasan 10 sekuritas yang cocok dari berbagai sisi. Ada yang cocok untuk pemula, ada yang cocok untuk kantong tipis, ada pula yang untuk expert. Indoprimier adalah paling cocok menurut saya saat ini. Maka saya putuskan untuk memilihnya.
Untuk rekening bank mandiri, walaupun biaya adminnya tinggi. saya kira ini adalah resiko. Iya resiko kita jadi investor. harus berani modal untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. dari ulasan artikel yang saya baca Bank mandiri adalah dari sekian bank yang punya kerjasama dengan banyak sekuritas. Artinya kalau saya mau ganti atau nambah sekuritas maka rekening saya tetap bank mandiri. Selain karena bank mandiri punya banyak kerjasama dengan beberapa sekuritas, bank mandiri juga Terjangkau unit nya bagi saya. Untuk deposit atau melakukan transaksi debit tidak terlalu jauh atau habis biaya untuk transfer.
Kesadaran Investasi dan pilihan untuk sekuritas dan bank sudah ada. Namun kondisi saat ini sepertinya belum memungkinkan. Karena saya belum punya tabungan khusus. Kenapa karena saat ini saya butuh banyak uang. Butuh bayar kuliah istri yang sesaat lagi mau tugas akhir dan wisudah. Butuh banyak uang ini adalah rentetan dari akhir tahun istri saya kuliah. Mulai biaya rutin SPP dan kebutuhan bulanan yang lain, biaya PPL, biaya KKN dan diakhiri skripsi dan wisudah. Jadi biaya ini semua tidaklah sedikit. Maka menundah Investasi saham adalah yang paling memungkinkan.
Tapi saya bersyukur sekali karena biaya harian masih ada,tidak hutang, walaupun harus ada tambahan uang dari jual emas di pegadaian dan perhiasan si kecil anak saya.
Banjarwati, 23 Februari 2019
Sekuritas di Indonesia banyak sekali jumlahnya. ada sekitar ratusan sekuritas. Namun dalam artikel ini ada ulasan 10 sekuritas yang cocok dari berbagai sisi. Ada yang cocok untuk pemula, ada yang cocok untuk kantong tipis, ada pula yang untuk expert. Indoprimier adalah paling cocok menurut saya saat ini. Maka saya putuskan untuk memilihnya.
Untuk rekening bank mandiri, walaupun biaya adminnya tinggi. saya kira ini adalah resiko. Iya resiko kita jadi investor. harus berani modal untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. dari ulasan artikel yang saya baca Bank mandiri adalah dari sekian bank yang punya kerjasama dengan banyak sekuritas. Artinya kalau saya mau ganti atau nambah sekuritas maka rekening saya tetap bank mandiri. Selain karena bank mandiri punya banyak kerjasama dengan beberapa sekuritas, bank mandiri juga Terjangkau unit nya bagi saya. Untuk deposit atau melakukan transaksi debit tidak terlalu jauh atau habis biaya untuk transfer.
Kesadaran Investasi dan pilihan untuk sekuritas dan bank sudah ada. Namun kondisi saat ini sepertinya belum memungkinkan. Karena saya belum punya tabungan khusus. Kenapa karena saat ini saya butuh banyak uang. Butuh bayar kuliah istri yang sesaat lagi mau tugas akhir dan wisudah. Butuh banyak uang ini adalah rentetan dari akhir tahun istri saya kuliah. Mulai biaya rutin SPP dan kebutuhan bulanan yang lain, biaya PPL, biaya KKN dan diakhiri skripsi dan wisudah. Jadi biaya ini semua tidaklah sedikit. Maka menundah Investasi saham adalah yang paling memungkinkan.
Tapi saya bersyukur sekali karena biaya harian masih ada,tidak hutang, walaupun harus ada tambahan uang dari jual emas di pegadaian dan perhiasan si kecil anak saya.
Banjarwati, 23 Februari 2019
Road to good Investment (2)
08.47
Anang Romli, M.Pd.
No comments
Baik, sebagaimana pada posting pertama adalah awal mula saya mengenal Investasi dari teman saya. Hal itu saya tindak lanjuti dalam cakrawala yang lebih luas.
Dampak dari informasi yang saya alami adalah saya selalu ingin banyak tahu tentang investasi dan orang kaya. Bagaimana orang biasa menjadi kaya raya, bagaimana orang yang kaya tetap kaya, orang yang kaya tambah kaya.
Saya juga menelisik banyak hal tentang kehidupan dari sudut finansial. Misal saya termenung soal orang di masa tua msh susah atau kesulitan finansial. Saya menemui ada orang yang kerja sejak muda hampir semua waktu dan tenaga yang digunakan untuk bekerja tapi di masa tuanya kesulitan ekonomi bahkan tidak punya rumah.
Saya berfikir banyak tentang bagaimana mempunyai terobosan formulasi untuk mengumpulkan uang yang banyak dan cukup. Sering baca infomasi tentang bagaimana orang bisa menjadi kaya adalah aktifitas saya hampir setiap hari.
Alhasil pikiran dan waktu saya habis untuk memikirkan tentang finansial. Sedianya saya awal 2018 ingin kursus seleksi CPNS bahkan lupa hingga tes CPNS berlalu. Ada beberapa orang yang saya kenal lewat pengembaraan saya soal finansial. Ryan filbert, Chanel SB30, Tomy yu dkk. Ada juga instrumen investasi yang selalu menyita perhatian saya seperti tabungan emas dengan hanya bayar 5000 di pegadaian.
Selanjutnya ada instrumen Reksa dana. Karena info ini saya bikin rekening BCA. Rekening BCA biaya adminnya 15.000/bulan. Bagi saya ini terlalu mahal maka saya cencel untuk instrumen ini.
terahir yang saya pelajari dan kepoin adalah instrumen saham. Hampir 24 jam kalau terjaga. hari ini pada 3 bulan terakhir saya selalu brosing brosing tentang saham. Mulai mengenal saham, sekuritas, deviden, emiten. Berbagai indek juga selalu saya kepoin di google. Idx, LQ45, top high deviden, pefindo. Mempelajari sektor sektor perusahaan yang tercatat di bursa efek adalah hal yang selalu saya lakukan. Semakin lama semakin ruwet.
Memperhatikan gerak harga saham juga selalu saya up date. Via Google selalu saya up dete. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali saya klik situs tentang finansial. Puluhan youtube saya tonton.
Lalu apa hasilnya yang saya lakukan. Belum ada selain kesadaran finansial dalam fikiran. Belum ada upaya untuk memulai. Tercatat ada dua yakni buka rekening BCA dan rencana buka rekening BNI.
Buka rekening BCA saya lakukan untuk investasi di Reksadana tapi batal berlanjut. Hari ini saya lakukan juga aksi untuk memulai buka rekening di BNI tapi saya fikir ulang karena biaya adminnya menurut saya sangat memberatkan.
Tapi saya sudah ada keputusan untuk mengakhiri kegalauan pikiran saya. Saya putuskan untuk investasi di saham. Saya putuskan pula pilih sekuritas dan emiten mana yang saya akan ambil.
Tekat saya untuk menjadi investor msh kurang kuat. Saya msh menemukan banyak kendala yang saya temui. Karena uang menjadi pertimbangan. Coba aja niat nabung saham perbulan bayar rekening pribadi kena biaya banyak. Secara hitung hitungan belum pas.
Saat ini saya kembali menguatkan tekan untuk Road to good Investment. Saya meyakini instrument ini cocok untuk saya yang minim skill Marketing ini.
Selain saya tetap ingin jadi investor, saya juga tidak ingin kesulitan ekonomi saat usia senja kelak.
Terus apa setelah ini? (bersambung)
Blimbing 17 Januari 2018
Dampak dari informasi yang saya alami adalah saya selalu ingin banyak tahu tentang investasi dan orang kaya. Bagaimana orang biasa menjadi kaya raya, bagaimana orang yang kaya tetap kaya, orang yang kaya tambah kaya.
Saya juga menelisik banyak hal tentang kehidupan dari sudut finansial. Misal saya termenung soal orang di masa tua msh susah atau kesulitan finansial. Saya menemui ada orang yang kerja sejak muda hampir semua waktu dan tenaga yang digunakan untuk bekerja tapi di masa tuanya kesulitan ekonomi bahkan tidak punya rumah.
Saya berfikir banyak tentang bagaimana mempunyai terobosan formulasi untuk mengumpulkan uang yang banyak dan cukup. Sering baca infomasi tentang bagaimana orang bisa menjadi kaya adalah aktifitas saya hampir setiap hari.
Alhasil pikiran dan waktu saya habis untuk memikirkan tentang finansial. Sedianya saya awal 2018 ingin kursus seleksi CPNS bahkan lupa hingga tes CPNS berlalu. Ada beberapa orang yang saya kenal lewat pengembaraan saya soal finansial. Ryan filbert, Chanel SB30, Tomy yu dkk. Ada juga instrumen investasi yang selalu menyita perhatian saya seperti tabungan emas dengan hanya bayar 5000 di pegadaian.
Selanjutnya ada instrumen Reksa dana. Karena info ini saya bikin rekening BCA. Rekening BCA biaya adminnya 15.000/bulan. Bagi saya ini terlalu mahal maka saya cencel untuk instrumen ini.
terahir yang saya pelajari dan kepoin adalah instrumen saham. Hampir 24 jam kalau terjaga. hari ini pada 3 bulan terakhir saya selalu brosing brosing tentang saham. Mulai mengenal saham, sekuritas, deviden, emiten. Berbagai indek juga selalu saya kepoin di google. Idx, LQ45, top high deviden, pefindo. Mempelajari sektor sektor perusahaan yang tercatat di bursa efek adalah hal yang selalu saya lakukan. Semakin lama semakin ruwet.
Memperhatikan gerak harga saham juga selalu saya up date. Via Google selalu saya up dete. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali saya klik situs tentang finansial. Puluhan youtube saya tonton.
Lalu apa hasilnya yang saya lakukan. Belum ada selain kesadaran finansial dalam fikiran. Belum ada upaya untuk memulai. Tercatat ada dua yakni buka rekening BCA dan rencana buka rekening BNI.
Buka rekening BCA saya lakukan untuk investasi di Reksadana tapi batal berlanjut. Hari ini saya lakukan juga aksi untuk memulai buka rekening di BNI tapi saya fikir ulang karena biaya adminnya menurut saya sangat memberatkan.
Tapi saya sudah ada keputusan untuk mengakhiri kegalauan pikiran saya. Saya putuskan untuk investasi di saham. Saya putuskan pula pilih sekuritas dan emiten mana yang saya akan ambil.
Tekat saya untuk menjadi investor msh kurang kuat. Saya msh menemukan banyak kendala yang saya temui. Karena uang menjadi pertimbangan. Coba aja niat nabung saham perbulan bayar rekening pribadi kena biaya banyak. Secara hitung hitungan belum pas.
Saat ini saya kembali menguatkan tekan untuk Road to good Investment. Saya meyakini instrument ini cocok untuk saya yang minim skill Marketing ini.
Selain saya tetap ingin jadi investor, saya juga tidak ingin kesulitan ekonomi saat usia senja kelak.
Terus apa setelah ini? (bersambung)
Blimbing 17 Januari 2018
Senin, 14 Januari 2019
ROAD TO GOOD INVESTMENT (1)
06.52
Anang Romli, M.Pd.
No comments
foto di wana trinil akhir 2018 |
Awalan
Artikel ini saya tulis mulai hari ini tanggal empat belas
januari dua ribu sembilan belas. KTP saya tertulis kelahiran sembilan belas
delapan enam. Usia saya kira kira memasuki tiga tiga tahun. Sengaja saya
mencoba menulis artikel ini agar menjadi pengingat sampai mana perjalanan saya
nanti di usia lima tahun, sepuluh tahun, lima belas tahun dan selanjutnya
kedepan. Road to good investment atau saya artikan sederhana adalah kesadaran
untuk ivestasi “saving and growing” finansial. Atau lebih akrab di telinga
“kesadaran mengahasilkan, menyimpan dan mengembangkan uang”.
Betul betul awalan, secara tidak sengaja teman saya roziqin
seorang profesional pendamping lokal desa pada kementerian PPDT menawari saya
untuk join -sebut saja dengan- “main
uang”, BITCOIN. Katanya investasi cepat berlipat jika naruh uang di situ.
Caranya gampang main ini katanya. Kita tinggal download aplikasi dan transfer
sejumlah uang. Dari aplikasi BITCOIN ini kita bisa pantau perkembangan nilai
investasi kita. Singkat cerita saya tanyakan apa keuntungan kamu kok ngajak
orang, apa gak enak kaya dulu baru diinfokan ke orang. Dia jawab jujur “ saya
dapat sedikit persen karena ini seperti MLM, Sedangkan punyamu tidak terkurangi
oleh persenku” katanya. Saya tau dan pernah di undang si roziqin ini pada
bisnis MLM “tiansi” beberapa tahun lalu, tapi saya tidak gabung. Ini adalah
ajakan kedua namun saya tidak gabung pula.
Melihatkan perkembangan uang yang ditaruh dengan Cuma
ratusan ribu itu tidaklah mahal. Bukan saya tidak percaya pada teman saya itu
tapi saya tidak gampang tertarik hal itu. Sejurus kemudian saya saya langsung
googling tentang ivestasi dan bitcoin. Hasil pelacakan singkat, saya dapat
simpulkan bitcoin “hing risk” dan lebih para lagi tidak terdaftar di OJK dan
berbasis di luar negeri lupa saya di mana basisnya. Last sumarry ini adalah
investasi tidak cocok. Atau merujuk pada pakar investasi ini bukan ivestasi
tapi spekulasi. Walaupun demikian banyak orang yang mendapat melipatkandakan
pada instrimen bitcoin ini bahkan kabarnya ada beberapa orang hanya tukang
ngopi di warkop bisa beli mobil baru dari hasil bitkoin. Sampai saat ini saya
tidak lagi cari tahu tentang bitcoin.
Lalu apa efek dari pertemuan saya dengan teman saya yang
ngajak investasi di bitcoin sehingga saya nulis ROAD TO GOOD INVESMENT? (Bersambung....)
Mahardika Caffe, Tunggul 04 Januari 2019
Diberdayakan oleh Blogger.