Oleh: Anang Romli
Kasidah
(qasidah, qasida; bahasa Arab: "قصيدة", bahasa Persia: قصیده atau چكامه dibaca: chakameh) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab
yang dinyanyikan. Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana
lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat
baik sesuai ajaran Islam.
Awalnya
rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa
pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair
Arab, dan lain lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari
kata rabbana, artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan)
Lagu
kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup
kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara
wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai
alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis
kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan.
Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Pada tahun 1970-an, Bimbo, Koes
Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern.
Alunan
suara merdu di iringi dengan gerakan yang seragam dan tarian sederhana (tidak
terlalu over act) yang menghasilkan suatu kesenian baru pada era tahun 70 an. Mungkin
saat ini seperti gerakan girlband. Pada tahun 70 an banyak berdiri kelompok sejenis
di mana mana bahkan sampai di desa desa.
Fenomena
tahun 70 an tersebut tentu lebih tua di banding dengan boyband dan girlband di Amerika
maupun Korea. Seperti westlife, berawal pada tahun 1996 di sligo, sebuah kota
kecil di sebelah utara irlandia; Backstreet Boys sangat terkenal di era 1990
dan 2000-an. Boyband asal Amerika Serikat ini dibentuk pada 1993, juga lainnya
seperti N'Sync pada 1996 dll. Begitu juga bpyband dan girlband korea juga
tergolong baru di banding dari Amerika.
Mungkin
saja girlband dan boyband terinspirasi dari samroh yang ada di Indonesia yang
notabene kelompok band (samroh) yang lebih tua. Parahnya lagi para ABG Cuma ikut
ikutan bahkan banyak stasiun TV juga banyak mengadakan kompetisi untuk nenarik
pendaftaran boyband dan girlband baru di negeri ini.
Seharusnya
bangsa ini tidak kehilangan atau kekurangan akal untuk memodifikasi samroh dan
kosidah ala jadul mendaji samroh yang modern yaitu dengan gerakan gerakan tari
tarian tradisional seperti: Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor, tari
pendet, Tari Tanggai dan Tari Putri Bekhusek dll, seraya di perkenalkan kepada public
bahwa bangsa kita adalah bangsa yang kreatif tidak hanyak asal tiru bahkan
bangsa kita adalah inspirator persdaban dunia.