A. Pengertian
Pelatihan kader dasar (PKD) merupakan pengkaderan
formal basic ke dua. Pada fase ini persoalan doktrinasi niai-nilai dan
visi PMII, penanaman loyalitas dan militansi gerakan, diharapkan sudah
tuntas.
B. Model pendekatan
Karena persoalan doktrinasi nilai,
ideology visi-misi PMII yang sudah tuntas, sehingga pendekatan
doktrinasi sudaj tidak diperlukan dalam lagi dalam pelatihan kader dasar
kedua ini. Tetapi pendekata yang harus dipakai adalah dengan pendekatan
partisipatoris aktif, sehingga perana semua unsure yag terlibat dalam
pelatihan sangat mempengaruhi terjadinya dinamika dan dialektika selama
proses pelatihan berjalan.
C. Tujuan target
Secara garis besar
PKD ini bertujuan untuk membekali kader dengan kemampuan-kemampuan
praksis dengan pijakan teori dan pengetahuan. Karena itu tujuan dan
tarjet yang harus dicapai pada fase ini adalah:
a) tertanamnya keyakinan dan komitmen terhadap dunia gerakan.
b) Penguasa terhadap prinsip-prinsip
D. Kurikulum
Sesi I
Bina suasana
a. Tujuan
Peserta,
panitia, dan fasilitator mengetahui semua komponen yang terlibat dalam
pelatihan sehingga dapat mengenali dirinya sendiri dan teman
epelatihannya, sehingga dapat terbina suasan pelatihan yang penuh
keakraban dan kebersamaan diantara semua komponen tersebut.
Disepakatinya beberapa aturan main selama pelatihan berlangsung, baik
kewajiban, hak dan kekhawatiran-khawatiran yang akan terjadi selama
pelatihan berlangsung.
b. Pokok bahasan
1) perkenalan
2) penyususnan, harapan, dan kekhawatiran dari peserta, panitia dan fasilitator.
3) Citra diri peserta.
4) Kontrak belajar.
c. Bahan-bahan
1) kertas kecil secukupnya.
2) Spidol
3) Kertas plano
d. Metode
1) role playing
2) brainstorming
e. Proses kegiatan
1)
panitia/ fasilitator membuka sesi dengan memperkenalkan identiytas
dirinya, dan meminta tiap-tiap peserta untuk memperkenalkan dirinya
“identitas” dan pengalaman dirinya yang dibantu dengan role playing.
2)
Fasilitator meminta tiap-tiap peserta untuk mengungkapkan
harapn-harapannya selama mengikiti seluruh rangkaian atau proses
pelatihan ini serta kekhawatiran-kekhawatiran yang ditakutkan akan
terjadi.
3) Fasilitator meminta tiap-tiap peserta untuk menyebutkan
hal-hal yang diperlukan atau dilakukan demi tertib, lancar, dan
suksesnya proses pelatihan ini.
4) Fasilitator mendorong terjadinya kesepakatan anatara peserta tentang perlunya tatatertib pelatihan.
5) Seluruh peserta mensepakatu selyuruh tatatertib pelatihan.
f. Waktu
Pada waktu bina suasana ini memerlukan waktu selama 120 menit.
Sesi II
Aswaja sebagai manhaj al fikr
1. tujuan
a) peserta mampu memahami dan merekontruksi, sejarah perkembangan pemikiran –pemikiran islam sejak zaman nabi hingg sekarang.
b) Peserta mampu memahami proses kemunculan pemikiran-pemikiran islam sebagai sebuah pengetahuan (teori) dan konstruksi global.
c)
Peserta mampu memahami aswaja sebagai metodologi berfikir dalam upaya
memahami ajaran-ajaran islam dan landasan gerakan sebagai upaya untuk
menemukan posisi gerakan PMII dalam konteks local-nasional dan global.
2. pokok bahasan
a. pengaruh sosio-historis-kultural bangsa arab dan bangsa-bangsa lain terhadap perkembangan pemikiran Islam
b. latar belakang ekonomi-sosial-politik pemerintahan Islam zaman awal terhadap proses pelembagaan madzab dalam Islam.
c. Aswaja sebagai Manhaj al fikr
3. bahan-bahan
a) spidol/karur tulis
b) papan tulis/ kertas plano
c) makalah/materi ceramah
4. metode
a) Ceramah/presentasi
b) Dialog (Tanya jawab)
c) Diskusi kelompok
5. waktu
240 menit dibutuhkan untuk memberikan kepahaman pada peserta pelatihan.
6. proses kegiatan
a) Moderator/fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini;
b) Narasumber/fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini;
c) Dialog dan/ atau klarifikasi;
d) Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok
Sesi III: ISLAM DAN TEOLOGI PEMBEBASAN
1. Tujuan
a) peserta memahami latar belakang kemunculan teologi pembebasan dalam perspektif amar makruf nahi munkar
b) peserta memiliki sense-gerakan terhadap kenyataan empiris dalam konteks local-nasional maupun global
c) peserta menginternalisasi dan mengimplementasikan prinsip dan nilai-nilai egalitarianisme dan universalitas Islam.
2. Pokok bahasan
a) Latar belakang kemunculan teologi pembebasan dan perspektif terhadap perubahan.
b) Hakikat amar ma’ruf nahi munkar dalam konteks perubahan social.
c) Nilai-nilai egaliatarianisme sebagai nilai tertinggi dalam perubahan social.
3. Bahan-bahan
a) Spidol
b) kertas plano
c) makalah
4. Metode
a) ceramah
b) dialog
c) diskusi kelompok
5. Proses kegiatan
a) moderator atau fasilitator membuka sesi dengan penjelasan umum tentang materi sesi ini.
b) Narasumber atau fasislitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi sesi ini
c) Dialog dan atau klarifikasi
d) Diskusi kelompok, dan diskusi pleno membahas hasil diskusi kelompok.
6. Waktu
120 Menit merupakan waktu yang dibutuhkan dalam memahami Islam dan teologi pembebasan.
Sesi IV
PARADIGMA PMII
1. Tujuan
Peserta
memahami paradigma gerakan PMII dan menjadikan sebagai metodologi
berfikir dan gerakan serta dalam mengimplementasikanya dalam prilaku,
sikap, dan kehidupan pribadi, berorganisasi dan berdialektika dalam
pergerakan.
2. Pokok bahasan
a) membaca realitas gerakan dan keindonesian sebagai landasan epistemology paradigma gerakan.
b) Filosofi paradigma PMII
c) Rumusan paradigma sebagai strategi gerakan
d) Internalisasi dan implementasi gerakan dalam kehidupan pribadi dan organisasi
3. Bahan-bahan
a) spidol
b) kertas plano
c) makalah
4. Metode
a) ceramah
b) dialog
c) diskusi
5. Proses kegiatan
a) moderator fasilitator membuka sesi dengan menjelaskan secara umum tentang materi.
b) Narasumber atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan tentang materi
c) Dialog dan klarifikasi
d) Diskusi kelompok dan diskusi pleno
6. Waktu
Pada pembahasan materi ini memerlukan waktu selama 240 menit.
Sesi V
ANALISIS SOSIAL
1. Tujuan
a) peserta mampu memahami realitas masyarakat sebagai landasan analisa dalam perspektrif local-nasional dan global .
b)
peserta mampu memahami prinsip-prinsip dan model analisa untuk
menentukan strategi dan posisi PMII sebagai organisasi pergerakan
2. pokok bahasan
a) realitas masyarakat
b) prinsip dan model analisa social
c) fungsi analisa social untuk menentukan posisi dan strategi gerakan.
d) Perangkat-perangkat analisa social.
3. bahan-bahan
a) spidol
b) kertas plano
c) makalah
4. metode
a) ceramah
b) dialog
c) diskusi kelompok
d) role playing
5. proses kegiatan
a) moderator atau fasilitator membuka sesis ini.
b) Moderator atau fasilitator menguraikan pokok-pokok bahasan pada materi ini.
c) Dialog atau klarifikasi
d) Diskusi kelompok
6. waktu
pada sesi ini memerlukan waktu 240 untuk pemahan peserta pelatihan.
Sesi VII
ANALISA WACANA
1. Tujuan
2. Pokok bahasan
3. jhjjp jhjjp
4. kuhp
b) peserta mamou memahami alur dan nalar dari setiap kemunculan wacana
c) pesert mampu memahami tekhnik membaca wacana
d) peserta mampu memahami pada apa dibalik wacana-wacana tersebut.
Pokok bahasan
1. Bahan-bahan
7. Metode
8. Proses kegiatan
9. Waktu
Jumat, 25 Mei 2012
Kurikulum Pelatihan Kader Dasar
05.18
Anang Romli, M.Pd.
No comments
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar